Era Digital: Mengubah Lanskap Perjudian

Perjudian adalah fenomena yang kaya akan kompleksitas, memadukan elemen psikologi, filsafat, sosiologi, dan sejarah. Namun, ada satu hal yang disepakati oleh para pemikir: insting dan kebutuhan untuk bermain adalah bagian tak terpisahkan dari sifat manusia.

Bermain memberikan kesempatan untuk melampaui batasan rutinitas sehari-hari. Menurut George Herbert Mead, seorang sosiolog asal Amerika, perjudian memungkinkan individu untuk keluar dari peran sosial yang selama ini mereka jalani. Di sisi lain, para filsuf sering menyoroti risiko yang menyertai perjudian, terutama terkait dengan pengembangan "pikiran keliru" yang dapat meningkatkan hasrat untuk berjudi.

Pandangan ini sejalan dengan pendapat Pengadilan Keadilan Uni Eropa (CJEU) dalam kasus Schindler (1994), yang menekankan pentingnya mempertimbangkan aspek moral, agama, dan budaya dalam perjudian di semua negara anggota. Mengingat jumlah dana yang terlibat dalam perjudian dan potensi keuntungan yang dapat diperoleh, terutama pada skala besar, CJEU memperingatkan bahwa aktivitas ini berisiko tinggi terhadap kejahatan dan penipuan. Perjudian dapat memicu perilaku belanja yang berbahaya bagi individu dan masyarakat.

Sikap Global Terhadap Perjudian

Sikap skeptis terhadap perjudian tidak hanya terdapat di Eropa. Amerika Serikat, yang dikenal sebagai pelopor liberalisme ekonomi, serta Organisasi Perdagangan Dunia, mengakui karakteristik unik perjudian dan menekankan perlunya menjaga nilai moral dan ketertiban umum. 

Meskipun ada keraguan yang melekat pada perjudian, banyak negara mengakui tradisi ini. Di Athena, orang-orang bertaruh pada pemenang dalam acara olahraga, sementara para kaisar Romawi meminta kepada dewi Fortuna untuk menyelenggarakan lotere demi kepentingan pribadi mereka. Di Prancis, dekrit yang mengatur lotere pertama kali ditandatangani oleh Francis I pada tahun 1539, terinspirasi oleh model Lotto Italia.

Sepanjang sejarah, larangan dan izin perjudian telah silih berganti. Namun, meskipun perjudian dilarang secara resmi, sekelompok orang akan selalu menemukan cara untuk menghindari larangan tersebut, menjadikannya sebagai suatu hal yang konstan dalam sejarah.

Sebelum Internet: Peran Negara dan Aturannya

Karena keunikan perjudian, aktivitas ini selalu diatur di tingkat negara. Hingga akhir 1990-an, kolaborasi antarnegara jarang terjadi, dan setiap negara memiliki kebijakan hukum dan organisasi yang berbeda. Setiap negara juga mendefinisikan perjudian sesuai dengan konteks dan prioritas mereka: larangan, monopoli, perjanjian terbatas, lisensi tak terbatas, atau rezim otorisasi umum.

Di Prancis, sebelum munculnya Internet, larangan umum diberlakukan, tetapi pengecualian berlaku untuk lotere, taruhan olahraga, PMU (taruhan kuda), beberapa kasino, dan lingkaran permainan swasta yang memiliki hak eksklusif.

Dalam konteks ini, negara memiliki kontrol yang relatif mudah terhadap aktivitas perjudian. Dengan mengizinkan, mendukung, atau melarang sektor permainan tertentu, mereka dapat langsung memengaruhi pasar. Namun, negara juga dihadapkan pada risiko publik dan sosial yang perlu dikelola dengan langkah-langkah yang tepat.

Era Internet: Perubahan Signifikan dalam Perjudian

Kelahiran Perjudian Online

Sejarah perjudian online dapat dibagi menjadi tiga fase utama: pada pertengahan 1970-an, perangkat lunak permainan mulai dikembangkan, menggantikan mesin slot tradisional; pada awal 1990-an, Internet menghubungkan beberapa komputer melalui server; dan pada tahun 1994, kerangka regulasi diakui oleh beberapa otoritas, yang memungkinkan perjudian online berkembang. Antigua dan Barbuda menjadi negara pertama yang menandatangani perjanjian regulasi, membuka jalan bagi lisensi perjudian online.

Pertumbuhan Pesat Perjudian Online

Dalam kurun waktu lima belas tahun, jumlah situs perjudian online meningkat pesat karena kurangnya regulasi. Pada tahun 2006, laporan dari CERT-LEXSI mencatat lebih dari 14.000 situs, dengan sekitar 13.000 di antaranya berbahasa Prancis. Situs-situs ini sebagian besar beroperasi tanpa lisensi dan mengabaikan batasan hukum nasional, menjadikannya sulit untuk dikendalikan.

Kategori Situs Perjudian Online

Situs perjudian online dapat dibagi menjadi tiga kategori: lebih dari 80 persen tidak memiliki lisensi, lebih dari 15 persen memiliki lisensi dari negara dengan regulasi yang longgar, dan sisanya adalah situs yang mematuhi hukum negara tertentu. Penting bagi otoritas nasional untuk mengatasi masalah ini dengan memblokir situs ilegal dan aliran keuangan kepada mereka.

2000-an: Pasar yang Semakin Padat

Situs perjudian online yang muncul sejak akhir 1990-an sering menghadapi tantangan dalam hal "integritas". Untuk membangun kepercayaan dengan pelanggan, operator mengandalkan pengembangan produk yang berkelanjutan, tingkat pengembalian yang tinggi, dan prosedur pendaftaran yang sederhana.

Pengembangan Produk Berkelanjutan

Operator perjudian online telah berevolusi menjadi "generalis", menawarkan berbagai jenis permainan, dari kasino hingga poker dan taruhan olahraga. Setiap tahun, produk baru diluncurkan untuk menarik pemain, meskipun operator sering saling meniru.

Jenis Permainan Online

1. Permainan Kasino: Mesin slot virtual menjadi favorit, dengan operator menawarkan ratusan variasi permainan, mulai dari roulette hingga bingo.
2. Poker Online: Munculnya poker online, terutama setelah liputan media tentang World Series of Poker, telah menjadikannya sebagai salah satu sektor perjudian yang paling berkembang.
3. Taruhan Olahraga: Sektor ini mengalami revolusi besar dengan munculnya berbagai bentuk taruhan baru dan peningkatan jangkauan olahraga yang ditawarkan.
4. Permainan Keterampilan: Permainan ini menjadi semakin populer, memungkinkan pemain untuk bersaing satu sama lain dan mendapatkan keuntungan nyata berdasarkan keterampilan mereka.

Dengan perkembangan yang terus menerus, industri perjudian online telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, menciptakan tantangan dan peluang baru bagi regulator dan operator di seluruh dunia.